My Education

Senin, 16 Januari 2012

pendidikan pancasila

Kebangkitan Nasional
Sumpah Pemuda
Penjajahan Jepang


Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
Heru Wijaya
Maiki Sri Rahayu
Deki
Intan Vita Loka
Moamar Kadafi
Haris
Dosen Pembimbing:
Sulaiman,zen,M.A
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(AMIK DEPATI PARBO)
Tahun Akademik 2011/2012










KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt, karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah mengenai Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda, dan Penjajahan Jepang dapat kami selesaikan.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas untuk pembelajaran di mata kuliah Pendidikan Pancasila. Semoga dengan diselesaikannya makalah ini dapat dijadikan sebagai suatu acuan awal bagi kita untuk membuat makalah – makalah lain dikedepannya.
Makalah ini berisikan tentang Kebangkitan Nasional Indonesia yang ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi, dan juga membahas mengenai Sumpah Pemuda dan penjajahan Jepang di Indonesia. Di dalam makalah ini kami menyadari masih terdapat beberapa kesalahan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan di masa mendatang.
Di samping itu, kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat untuk kita semua. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Sungai Penuh, Oktober 2011
Penyusun,

KELOMPOK 1












PEMBAHASAN
1. KEBANGKITAN NASIONAL
Kebangkitan Nasional adalah masa dimana bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Dalam masa ini muncul sekelompok masyarakat Indonesia yang menginginkan adanya perubahan dari masyarakat Indonesia yang selama ini dijajah dan ditindas oleh bangsa lain.
Beberapa faktor yang mendorong kebangkitan nasional Indonesia yaitu diantaranya:
1. Semakin banyaknya/makin tingginya kesadaran ingin bersatu.
2. Semakin mengingkatnya semangat bangsa Indonesia ingin merdeka.
3. Semakin banyaknya orang pintar dan terpelajar di Indonesia.
4. Kenangan kejayaan masa lampau.
5. Penderitaan yang mendalam akibat penjajahan bangsa barat.
6. Munculnya kaum terpelajar di Indonesia hasil dari diberikan pendidikan oleh bangsa barat kepada rakyat pribumi.
7. Kemajuan kehidupan di semua aspek kehidupan rakyat Indonesia.
8. Kemenangan Jepang dalam perangnya dengan Rusia pada tahun 1904/1905.
Kebagkitan nasional Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi kebangsaan bercorak politik dengan tujuan utama INDONESIA MERDEKA, yaitu sebagai berikut:
a). Budi Utomo (BU)
Kebangkitan nasional Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi modern yaitu ‘Budi Utomo’ pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan pendorong berdirinya BU (budi utomo) adalah Dr. Wahidin Sudiro Husodo. Budi utomo didirikan dengan tujuan untuk kemajuan kehidupan masyarakat Jawa dan Madura.
Pada awal berdirinya BU adalah organisasi pemuda namun setelah kongres BU yang pertama Oktober 1908, BU sudah dikuasai oleh kaum priayi (Ningrat). BU bergerak di bidang pengajaran dan social kemasyarakatan, sertabekerja sama dengan pemerintah (kooperasi). Pada tahun 1935, BU dibubarkan dan bergabung ke dalam PARINORA (Partai Indonesia Raya).
b). Serikat Islam (SI)
Pada bulan November 1911, H. Samanhudi mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI) di Solo. Tujuannya adalah untuk menyaingi pedagang-pedagang Cina yang memonopoli bahan-bahan batik dan juga untuk memperkuat akidah masyarakat. Akan tetapi pada tahun 1912, SDI berubah menjadi SI (Serikat Islam) yang diketuai oleh H.O.S Cokroaminoto dengan tujuan untuk memajukan perekonomian, social budaya, serta agama islam.
SI bersifat non kooperasi (tidak bekerja sama dengan penjajah) ini berlangsung sampai tahun 1916. Dan setelah itu, SI sudah kooperasi. Keanggotaan SI merakyat karena berazaskan agama islam. Sejak tahun 1918, tokoh-tokoh SI ada yang berpaham kiri (komunis) dan sejak itu SI pecah. Serta organisasi ini bertahan sampai Jepang masuk ke Indonesia.
c). Indische Partij
Indische Partij berdiri di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 yang didirikan oleh tiga tokoh yang dikenal sebagai tiga serangkai, yaitu:
 Douwes Dekker (Danudirdja Setiabudhi)
 Dr. Cipto Mangunkusumo
 Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara)
Tujuan berdirinya indische prtij adalah:
 Untuk membangun patriotism semua indiers terhadaptanah air yang telah memberikan lapangan hidup kepada mereka.
 Agar mereka mendapat dorongan untuk bekerja sama atas dasar persamaan ketatanegaraan untuk memajukan tanah air Hindia.
 Untukmempersiap kehidupan rakyat yang merdeka.
d). Partai Komunis Indonesia (PKI)
Pada tanggal 9 Mei 1914, H.J.F.M. Sneevliet, J.A. Brandsteder, H.W Dekker, dan P. Bergsma, mendirikan Indische Social Demokkratische Vereniging (ISDV). Pada tanggal 23 Mei 1920, ISDV mengubah namanya menjadi Partai Komunis Hindia, kemudian padabulan Desember 1920 berubah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan pengurus sebagai berikut:
Ketua
Wakil ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota pengurus :
:
:
:
: Semaun
Darsono
Bergsma
Dekker
Baars dan Sugono

e). Partai Nasional Indonesia (PNI)
PNI dibentuk di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 dengan tokoh-tokohnya: Ir. Soekarno, Iskaq, Budiarto, Cipto mangunkusumo, Tilaar, Soedjadi, Sunaryo. PNI didirikan dengan tujuan bekerja untuk kemerdekaan Indonesia.
f). Partai Indonesia (partindo)
Pada tanggal 30 April 1931, Sartono bersama pendukungnya membentuk Partai Indoneisa (partindo).
g). Pendidikan Nasional Indonesia (PNI baru)
Setelah dibubarnya PNI banyak anggota yang tidak setuju. Mereka menyebutkan sebagai golongan merdeka. Selanjutnya pada bulan Desember 1931, golongan merdeka membentuk PNI baru.
h). Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh KH. Ahmad Dahlon atas dorongan muridnya dan anggota BU. Tujuannya adalah mengembalikan ajaran islam sesuaidengan sunnah rasul, memberantas kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran-ajaran agama yang benar dan memajukan ilmu agama islam di kalangan anggota-anggotanya.
i). Taman Siswa
Taman siswa didirikan oleh Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) pada tanggal 3 Juli 1922 di Yoyakarta. Pendidikan taman siswa didasarkan atas system among yang biasanya disebut dengan system tut wuri handayani. Pendidikan ini didirikan untuk menyiapkan rasa kebebasan dan tanggung jawab pada diri anak didik.
j). Gerakan Wanita
Pelopor gerakan wanita adalah RA Kartini, putrid bupati jepara ario sosrodiningrat yang lahir pada tanggal 21 April 1878. Tujuan didirikan gerakan wanita adalah meningkatkan derajat wanita dan melawan tradisi yang mengekang seperti kawin paksa dan poligami.
2. SUMPAH PEMUDA
Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 dan merupakan hasil rumusan dari Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda. Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), yaitu:
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Rapat ketiga atau rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri hal- hal yang dibutuhkan dalam perjuangan
Rapat ini beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua :
Pertama : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
Kedoea : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).
Ketiga : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.
















3. PENJAJAHAN JEPANG
Dalam masa penjajahan Jepang telah menimbulkan berbagai kerugian terutama dalam pertanian dan perkebunan, banyak pertanian dan perkebunan yang dulu mampu nyanggah ekonomi Negara dihancurkan oleh Jepang. Perkebunan karet, perkebunan teh dihancurkan, kemudian para pekerja yang dulu bekerja diperkebunan tersebut diusir sehingga mereka tidak memiliki pekerjaan lagi. Daerah-daerah pertanian yang dulu mampu menghasilkan tanaman pangan untun memenuhi kebutuhan makanan rakyat, dihancurkan dan alihkan menjadi bududaya tanaman kapas dan tanaman lain yang mampu menyokong perekonomian Jepang pada saat perang.
Sebagai akibat dari tindakan Jepang itu, rakyat menjadi kekurangan pangan, beras yang menjadi makanan pokok harus dijatah, tidak hanya itu obat-obatan, sabun, dan pakaian juga sangat susah untuk didapat, sehingga mengakibatkan kekurangan pangan, kondisi kesehatan menurun, tidak higenis, dan kekurangan pakaian.
Jepang pada saat itu juga mengeluarkan peraturan penetapan harga jual kapas, yaitu untuk 136 pond kapas yang dijual kepada pengepul yang ditunjuk oleh Pemerintah Otoritas Jepang, akan mendapatkan discount untuk membeli sarung yaitu setengah harga. Dengan itu orang akan berusaha untuk menanam kapas yang lebih banyak agar kebutuhan pakaian terpenuhi, sehingga sela-sela halaman rumah milik rakyat Indonesia yang biasanya ditanami tanaman pangan, dengan terpaksa ditanami kapas agar bisa mendapatkan pakaian. Rakyat Indonesia saat itu tidak punya pilihan banyak antara kelaparan atau tidak memakai pakaian.
Kekurangan ini sangat tidak sepandan dengan pengorbanan Rakyat Indonesia yang harus membajak sawah, menanam, dan memanen hanya untuk demi kepentingan perekonomian Jepang untuk menunjang perang yang mereka jalani, dari sinilah timbul pergerakan untuk bebas dari penjajahan, baik secara kooperatif ataupun gerakan bawah tanah yang dipelopori oleh Sutan Sjahrir dan Amir Sjarifoeddin.





DAFTAR PUSTAKA
Mustopo, Prof. Dr. M Habib dkk. 2007. Sejarah Kelas XI Program IPA. Yudistira. Jakarta
Poesponegoro, Marwati Djoened dkk. 1984. Sejarah Nasional Indonesia, Jilid VI. Balai Pustaka. Jakarta.
Matroji, 2000, IPS Sejarah untuk SLTP kelas 2, Erlangga. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar